Selasa, 15 November 2011

Materi SISTEM POLITIK INDONESIA

  • Para pakar ilmu politik,menyebut ilmu politik sebagai ratunya ilmu-ilmu sosial (the queen of social sciences). Tokohnya Peter H. Odegard dan David Easton
  • Aristoteles  dalam bukunya Politics (335 SM) : “seara alamiah manusia adalah makhlu yang berpolitik” (zoon politicon)
  • Ilmu politik mulai berkembang sejak akhir abad XIX, walaupun perkembangannya tidak secepat ilmu ekonomi (abad XVIII)
  • Karakteristik suatu ilmu meliputi : nilai-nilai keilmiahan (scientific) ditandai dengan objectivitas dalam pengkajian masalah; memiliki metodologi ilmiah; sistematika yang jelas serta relevansi (keterkaitan) keilmuan dengan gejala-gejalan umum (universal), terpadu dan menyeluruh (komprehensif).
Beberapa definisi ilmu politik
1.    Politik sebagai hal ikhwal negara :
“the science which is concerned with the State in its conditions, in its essential nature, its various forms or manifestations, (and) its development (JK Bluntschli, 1921)
2.    Politik mempelajari Pemerintahan :
“the study of the formations, form, and processes of the state and government” (Wilbur White, 1947)
3.    Politik mempelajari gejala kekuasaan :
“the science of political power and political purpose in their interaction and interdependence” ( Ossip K.Flectheim, 1952)

Perkembangan ilmu politik
  • Secara praktek politik telah dikenal dalam bentuknya yang paling sederhana sejak 25 abad yang lalu
  • Sejak sekitar 500 tahun SM, pad zaman Yunani kuno, masyarakat masih bersifat politis atau politeia (negara kota, city-state)
  • Ilmu politik baru dikembangkan oleh Nicolo Machiaveli (awal abad XVI/1513) lalu Jean Bodin (abad  XVI; tahun 1576); Thomas Hobes (Leviathan, 1651) : mengartikan “politics is power)
  • Montesquiueu, JJ. Rosseau, dan John Locke (pada era pencerahan / enlightenment) : Trias Politika
  • Kekuasaan tidak identik dengan politik, kekuasaan hanya merupakan salah satu unsur politik
  • Politik adalah “macam-macam kegiatan dalam suatu sostem politik/negara, yang menyangkut proses menentukan dan sekaligus melaksanakan tujuan-tujuan sistem itu”
  • Politik diumpamakan seperti cuaca. Setiap orang membicarakan dan berkepentingan terhadap cuaca namun tidak ada yang mampu melakukan apa-apa untuk mengendalikan cuaca (everybody talks about the weather, but nobody does anything about it) Mark Twain : Every body knows about politics, but nobody understand it (1983)

Politik dan fokus kekuasaan
  • Ilmu politik adalah berkenaan dengan hubungan antara manusia satu sama lainnya dalam bentuk adanya pemahaman, penghayatan, sampai pengaturan mengenai “hal-hal memperoleh, mempertahankan, dan menyelenggarakan kekuasaan dalam kehidupan bermasyarakat” baik yang timbul dari hasrat manusia secara sendiri-sendiri dalam kehidupan berkelompok (berorganisasi), maupun yang timbul dari proses interaksi di dalam masyarakat atau kesatuan yang terorganisasi
  • Politik adalah berkenaan dengan kekuasaan pengaruh, kewenangan pengaturan, dan ketaatan dan ketertiban
Politik menyangkut 3 unsur, yaitu :1. Kekuasaan (power)
2. Kewenangan (authority)
3. Ketaatan / ketertiban (order)

  • Politik atau Ilmu Politik, tidaklah harus berkaitan dengan negara aau pemerintahan.
  • Ilmu Politik, dapat pula dipakai untuk menganalisis hal-hal diluar (sistem) negara dan pemerintahan. Bisa juga menyangkut interaksi antarnegara dengan negara
  • GA Jacobsen dan WH Lipmann “ Political sciences is the science of the state. It deals with: 1) the relations of individuals to one another in so far as the state regulats them by law; 2) the relations of individuals or groups of individuals to the state; 3) the relations of to state

Objek dan definisi ilmu politik
  • Politik berlangsung pada lingkungan yang disebut “sistem politik”. Ilmu politik diterapkan dalam menganalisis interaksi dalam sispol
  • Kegunaannya adalah untuk memahami apa yang terjadi, hal-hal apa atau faktor apa saja yang mempengaruhinya sampai pada prediksi tentang apa yang akan terjadi sebagai kelanjutannya
  • Adanya negara, pemerintah, pihak-pihak yg berwenang, ormas dan lembaga resmi yg menjalankan kekuasaan, kadang-kadang dengan kewenangan untuk menggunakan kekuatan atau kekerasan secara fisik, hal ini merupakan perhatian ilmu politik
 * Dalam arti sempit ilmu politik meliputi negara dan pemerintahan
 * Dalam arti luas, ilmu politik mencakup :
^ Negara (state)
^ Pemerintahan (government)
^ Kekuasaan  dan kewenangan (power & authority)
^ Kelembagaan masyarakat
^ Kegiatan dan tingkah laku (political activity and behavior)

Ciri-ciri sistem politik
  • Menurut Gabriel Almond, ada 4 ciri sist. Politik:
- Mempunyai Kebudayaan Politik. Bahwa masyarakat yg paling sederhanapun mempunyai tipe struktur politik yg terdapat dalam masyarakat yg paling  kompleks.
- Menjalankan fungsi-fungsi yg sama walaupun tingkatannya berbeda yg disesbabkan oleh perbedaan struktur
- Semua struktur politik terspesialisasi dalam melaksanakan fungsinya masing-masing. Sehingga sispol dapat membandingkan sesuai dengan tingkat kekhususan tugas
- Sistem politik adalah sistem campuran dalam pengertian kebudayaan. Tidak ada kebudayaan yg paking dominan, tetapi merupakan campuran antar kebudayaan tradisional dan modern


  • Menurut David Easton, ada 4 ciri sist. Politik:
~ Teridentifikasi. Bahwa dalam sistem politik dibedakan dengan sistem sosial lainnya. Yang termasuk dalam sistem politik adalah yang secara langsung berkaitan dengan pembuatan keputusan dan yang tidak berkaitan langsung, idak termasuk sistem politik
~  Input : (Support (dukungan) – Demand (tuntutan)
    Output : Decision or policies
~ Diferensiasi dalam suatu sistem (karena pekerjaan yg bermacam-macam harus diselesaikan dalm waktu yg bersamaan), yg dapat mengatur kekuatan2 yg secara potensial dapat merusak integritas sistem politik
~ Integrasi suatu sistem (hipotesis : jika suatu sistim yg memiliki sturktur ingin mempertahankan dirinya, maka sistem tsb harus menetapkan mekanisme yg dpt mengintegrasikan anggotanya utk bekerjasama

Kemampuan sistem politikGabriel Almond dan GB Powell jr, ada 6 kapasitas/kemampuan sistem politik :
# Extractive capability (kemampuan sispol utk mengelola sumber-suber material dan manusiawi dari lingkungan domestik maupun lingkungan internasional)
# Reguletive capability (kemampuan sispol dalam mengontrol atau mengendalikan perilaku individu2 atau kelompok)
# Distributive capability (alokasi atau distribusi dari dan untuk berbagai kepentingan dari elemen sispol)
# Symbolic capability (kemampuan symbol yg dimiliki sispol sehingga dapat diterima oleh masy domestik maupun internasional)
# Responsive capability (bila kemampuan ekstraktif, regulatif, distributif dan simbolik menggambarkan pola output, maka kemampuan responsive ditentukan oleh hub. Antara input dan output)
# Domestic and international capability (kemampuan ini menunjukkan bahwa sistem politik di dalam lingkungan domestic maupun internasional)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar